127 Kelompok Tani Lebong Bangun Irigasi Sawah Melalui Program OPLAH 2025

KABUPATEN LEBONG (Beritakeadilan.com, Lampung)-Dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian dan menunjang ketahanan pangan daerah, Pemerintah Kabupaten Lebong melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) resmi menjalankan Program Optimasi Lahan Non Rawa (OPLAH) pada tahun 2025. Program ini difokuskan pada pembangunan dan rehabilitasi irigasi persawahan.

Sebanyak 127 kelompok tani tersebar di 12 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lebong dipercaya untuk melaksanakan program ini secara langsung di lapangan.

Salah satu kelompok tani yang turut ambil bagian adalah Kelompok Tani Taruna Bumi, yang berlokasi di Desa Garut, Kecamatan Amen. Saat dikonfirmasi oleh Beritakeadilan.com, Ketua Kelompok, Dodi Zamzami, membenarkan bahwa kelompoknya mendapat kepercayaan untuk mengerjakan pembangunan saluran irigasi.

“Ya benar, Alhamdulillah kelompok kami dipercaya untuk melaksanakan kegiatan OPLAH tahun ini. Tentu kami sangat bersyukur atas amanah ini. Semoga ke depan kami bisa terus dilibatkan,” ujar Dodi pada Rabu (8/10/2025).

Dodi juga menegaskan bahwa seluruh anggota kelompok terlibat aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil pekerjaan yang maksimal dan benar-benar bermanfaat bagi petani setempat.

“Pembangunan irigasi ini sangat dibutuhkan masyarakat, jadi kami libatkan seluruh anggota. Selain untuk kebersamaan, juga demi mencapai hasil yang optimal,” jelasnya. Lebih lanjut, Dodi menyampaikan bahwa progres pembangunan telah mencapai sekitar 90 persen, dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

“Alhamdulillah, progresnya sudah 90 persen. Insya Allah sebentar lagi selesai,” tegasnya.

Program OPLAH Non Rawa ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Lebong dalam mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian. Melalui perbaikan infrastruktur lahan dan sistem irigasi, program ini diharapkan mampu mendongkrak hasil panen petani secara berkelanjutan.

Dengan pelaksanaan yang mengedepankan keterlibatan masyarakat, transparansi, dan pengawasan langsung oleh kelompok tani, program ini memberikan harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan petani di daerah.

Dukungan dari para petani lokal serta peran aktif pemerintah daerah menjadi faktor kunci dalam suksesnya program ini. Apabila berkelanjutan, Program OPLAH diyakini mampu berkontribusi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pertanian di Kabupaten Lebong. (Nguik)