Guru Ekonomi Jalin Sinergi
Dorong Pendidikan Vokasi, AGEI Jatim Gaet Dukungan Komisi C DPRD Jatim
SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)-Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI) Provinsi Jawa Timur melakukan audiensi dan silaturahmi dengan Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, di Kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, pada Selasa (16/12/2025). Pertemuan ini menegaskan komitmen AGEI Jatim untuk mendorong penguatan pendidikan vokasi dan kewirausahaan yang relevan bagi siswa SMA dan SMK di Jawa Timur.
Audiensi ini dihadiri langsung oleh Ketua AGEI Jawa Timur, Bambang Sugeng, beserta jajaran pengurus dari berbagai sekolah dan daerah. Dalam pertemuan tersebut, AGEI Jatim menyampaikan bahwa mereka siap berperan aktif dalam menyiapkan lulusan sekolah menengah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap kerja dan mandiri secara ekonomi.

Ketua Komisi C DPRD Jatim, Adam Rusydi, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia secara tegas menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan dunia usaha untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan di Jawa Timur.
"Kolaborasi ini penting agar lulusan sekolah menengah tidak hanya mencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Pendidikan vokasi dan kewirausahaan harus menjadi arus utama di sekolah," ujar Adam Rusydi, seraya menambahkan bahwa lulusan SMA dan SMK harus memiliki kompetensi vokasional yang sesuai dengan kebutuhan industri dan peluang usaha.
Ketua AGEI Jawa Timur, Bambang Sugeng, menyatakan bahwa audiensi ini merupakan langkah strategis untuk membangun sinergi kebijakan yang lebih kuat. Ia menyoroti peran sentral guru ekonomi dalam menanamkan literasi ekonomi dan jiwa kewirausahaan sejak dini kepada siswa.
"Kami ingin pendidikan ekonomi di SMA dan SMK benar-benar kontekstual, relevan dengan kebutuhan daerah, serta mampu melahirkan lulusan yang produktif dan mandiri. Untuk itu, kami berharap dukungan kebijakan dan program dari DPRD Jawa Timur," ungkap Bambang.
Menurutnya, kunci keberhasilan program ini terletak pada penguatan kompetensi guru, relevansi kurikulum, serta dukungan sarana pembelajaran yang memadai. AGEI Jatim juga mengusulkan pentingnya program berkelanjutan, seperti pengembangan teaching factory, unit produksi sekolah, serta kerja sama yang intensif dengan dunia usaha dan industri (DUDI) sebagai bagian dari pembelajaran praktik.
Menanggapi hal tersebut, Adam Rusydi menyatakan Komisi C DPRD Jatim terbuka untuk mendorong kebijakan yang berpihak pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi dan penguatan ekonomi berbasis sekolah.
Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal sinergi berkelanjutan antara AGEI Jawa Timur dan DPRD Jatim dalam merumuskan kebijakan yang mendukung lahirnya generasi muda Jawa Timur yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dan mampu menjadi penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing.
(Thejo)