Symphony of Indonesia, Ubaya Bersama DPRD Jatim dan Disbudpar Galang Donasi untuk Korban Bencana
SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi dengan DPRD Provinsi Jawa Timur serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) menyelenggarakan konser amal bertajuk Symphony of Indonesia. Konser ini digelar di Ubaya Sports Center, Kampus Ubaya Tenggilis, Rabu (17/12/25), dengan tujuan utama menggalang bantuan kemanusiaan bagi korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Seluruh hasil penjualan tiket konser tersebut didonasikan sepenuhnya untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Konser ini menjadi wujud kepedulian dunia pendidikan, pemerintah daerah, dan pelaku seni terhadap isu kemanusiaan nasional melalui pendekatan budaya dan musik.
Konser Symphony of Indonesia dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi nasional, di antaranya Sammy Simorangkir featuring Stradivari Orchestra, Rony Parulian, serta Idgitaf. Perpaduan musik orkestra dan pop ini menghadirkan suasana emosional yang kuat, sekaligus mengajak penonton terlibat dalam aksi solidaritas.
Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini sejatinya telah lama direncanakan sebagai konser musik. Namun, seiring adanya informasi bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, konsep acara kemudian diarahkan menjadi konser amal kemanusiaan.
“Seluruh tiket yang terjual akan didonasikan untuk membantu korban bencana melalui program SatuJiwa #UBAYAForIndonesia. Jumlah donasi yang terkumpul sebanyak Rp 75.900.000. Kami (Ubaya) menjamin akan memantau dan mengawasi agar dana digunakan dengan baik dan sampai ke tangan-tangan yang membutuhkan. Saya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah memberi,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jawa Timur, Ali Afandi, S.Pd., M.T., menegaskan bahwa sektor ekonomi kreatif, khususnya musik, memiliki keterkaitan erat dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar terselenggaranya konser Symphony of Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Disbudpar Jawa Timur, Dr. Dian Okta Yoshinta, SH., M.PSDM., menilai konser ini sebagai momentum penting untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam aksi sosial melalui pendekatan seni dan budaya.
“Misinya adalah menguatkan pesan bahwa musik Indonesia mampu menjadi medium persatuan, empati, dan perubahan positif. Harapannya, konser amal ini tidak hanya menjadi sebuah pertunjukan musik, namun ruang berbagi dan kepedulian yang nyata melalui seni,” terangnya.
Dalam konser amal ini, panitia menyediakan lima kategori tiket donasi dengan nominal berbeda. Seluruh dana yang terkumpul akan langsung disalurkan oleh Ubaya kepada korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Ubaya juga telah memberangkatkan tim khusus untuk memastikan bantuan sampai ke lokasi terdampak. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa barang kebutuhan, tetapi juga pendirian posko edukasi kesehatan serta posko dukungan psikososial bagi masyarakat yang membutuhkan pendampingan pascabencana.
Melalui Symphony of Indonesia, Ubaya bersama para pemangku kepentingan berharap musik dapat menjadi jembatan empati dan solidaritas, sekaligus menegaskan bahwa kepedulian sosial dapat diwujudkan melalui karya dan harmoni untuk negeri.(**)