Jagung GMO Halal 100 Persen, Solusi Ketahanan Pangan Nasional

oleh : -
Jagung GMO Halal 100 Persen, Solusi Ketahanan Pangan Nasional
Panen jagung GMO di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, dengan hasil yang melimpah dan meningkatnya kesejahteraan petani.

KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Jagung hasil rekayasa genetik (GMO) yang ditanam di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, telah dipastikan halal 100 persen. Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI, Dr. Ir. Ahmad Haikal Hasan Baras, saat menghadiri acara panen jagung pada Selasa (10/6/2025).

Pernyataan ini menjawab keraguan masyarakat terkait status kehalalan jagung yang berasal dari teknologi rekayasa genetik. Ahmad Haikal menegaskan bahwa jagung GMO tidak memerlukan sertifikasi halal lebih lanjut, karena sudah termasuk dalam positive list BPJPH.

“Ini halal 100 persen. Termasuk benihnya. Tidak perlu disertifikasi lagi karena sejak dari benih hingga panen tidak ada unsur haramnya. Jangan direkayasa lagi dengan kata-kata ini mengandung ini atau itu. Ini jagung kok,” tegasnya.

Menurutnya, jagung GMO tidak hanya unggul dalam hal kehalalan, tetapi juga menawarkan solusi terhadap tantangan ketahanan pangan nasional. Ini sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

“Jagung diberi merek babi tetap halal, tapi babi diberi merek jagung tetap haram. Saya sudah coba jagung bakar, rebus, sampai es krim jagung – semua aman. Ini yang kita butuhkan hari ini,” tambahnya sembari tersenyum.

Panen perdana jagung GMO di Desa Banyubang menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Kepala Desa Banyubang, Mohammad Rokib, melaporkan bahwa hasil panen mencapai 11-11,5 ton per hektare, meningkat sekitar 16-20 persen dibandingkan jagung konvensional yang rata-rata hanya menghasilkan 9-10 ton per hektare.

“Harga benih hanya selisih Rp10-15 ribu dari benih konvensional, tapi butirannya lebih banyak. Dari satu tongkol saja, rata-rata ada 18 baris dan setiap baris sekitar 45 biji. Ini jelas lebih padat dan bernas,” jelas Rokib.

Jagung hasil rekayasa genetik ini juga terbukti lebih tahan terhadap hama dan perubahan cuaca ekstrem. Petani tidak perlu menyemprotkan pestisida berulang kali, cukup dilakukan satu kali penyemprotan gulma pada awal masa tanam, yang otomatis menekan biaya produksi.

"Kalau biasanya petani semprot tiga kali, sekarang cukup sekali. Biaya produksi otomatis turun," tambahnya.

Pada masa tanam kedua, jagung GMO ditanam di lahan seluas 10 hektare dan hasilnya dinilai lebih baik dibandingkan penanaman sebelumnya. Dengan hasil panen yang lebih tinggi dan biaya produksi yang lebih rendah, para petani mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan. Mereka meraup tambahan penghasilan mencapai Rp5,5 juta per hektare, dengan keuntungan bersih petani berkisar antara Rp 20 hingga 25 juta per hektare.

“Hasil panennya meningkat 15-20 persen, harga jagung relatif stabil. Keuntungan petani jauh lebih besar,” kata Rokib.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Mohamad Yadi Sofyan Noor, turut menyambut baik pencapaian ini, yang dinilai sebagai sejarah baru bagi pertanian Indonesia.

“Ini sejarah baru bagi pertanian Indonesia. Kita dukung penuh teknologi yang membantu petani selama aman, halal, dan terbukti meningkatkan hasil,” ujarnya.

Jagung GMO ini juga telah diuji coba di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan, dan hasilnya sangat memuaskan.

Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, juga mengapresiasi capaian ini dan menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong perluasan penggunaan jagung GMO di seluruh wilayah Lamongan.

“Ini solusi riil, halal, produktif, dan hemat biaya. Kami akan terus melakukan evaluasi berbasis pentahelix: pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media,” ujar Mas Dirham.

Pemerintah daerah optimistis inovasi pertanian berbasis teknologi ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan. (Edi)

banner 400x130
banner 728x90