Ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny soroti keamanan bangunan

Tragedi Musala Ambruk di Sidoarjo: 5 Santri Tewas, 13 Luka-luka

oleh : -
Tragedi Musala Ambruk di Sidoarjo: 5 Santri Tewas, 13 Luka-luka
Tragedi Sidoarjo yang Menelan Korban Jiwa

KABUPATEN SIDOARJO (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) –Ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, pada Rabu (1/10/2025) menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menimbulkan pertanyaan soal penyebab runtuhnya. Peristiwa ini menelan lima korban jiwa santri dan melukai 13 lainnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan reruntuhan sebagian besar berupa beton dan material bangunan yang tidak menyatu kokoh. Beberapa saksi mata menyebut terdengar suara retakan pada atap sebelum musala ambruk.

"Dari awal sudah ada suara retakan kecil, tidak lama kemudian langsung roboh menimpa para santri yang sedang berada di dalam," ungkap seorang warga yang ikut membantu evakuasi.

Pakar konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir. Bagus Santosa, menilai kegagalan struktur bisa menjadi penyebab utama. "Bangunan musala biasanya tidak terlalu besar, tapi kalau tidak dirancang dengan standar beban yang benar, potensi ambruk sangat tinggi, apalagi bila ada kelemahan di material," jelas Bagus.

Selain faktor konstruksi, lingkungan sekitar juga disebut berkontribusi. Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Sidoarjo belakangan ini diduga melemahkan struktur tanah di sekitar pondok.

"Kalau tanahnya labil dan drainase tidak baik, fondasi bisa terdampak. Analisis geoteknik sangat penting sebelum membangun," tambah Bagus.

Meski berbagai dugaan bermunculan, Basarnas menegaskan fokus utama masih pada penyelamatan korban. "Investigasi penyebab runtuhnya musala akan menjadi ranah pihak terkait, sementara kami tetap melanjutkan pencarian hingga lokasi benar-benar aman," kata Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyatakan siap melakukan audit menyeluruh terhadap fasilitas pendidikan dan rumah ibadah di wilayahnya, termasuk seluruh pondok pesantren.

"Kami akan bentuk tim teknis untuk memastikan keamanan bangunan, supaya kejadian seperti ini tidak terulang," ujar perwakilan Pemkab Sidoarjo.

Bagi keluarga korban, musibah ini bukan sekadar bencana, tapi juga pertanyaan besar yang menuntut jawaban. Transparansi penyelidikan runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny menjadi tuntutan moral agar tragedi serupa dapat dicegah di masa depan. (**)

 

banner 400x130
banner 728x90