Penggeledahan ungkap bukti digital dugaan penyimpangan proyek pelabuhan.

Jejak Uang Proyek Kolam Pelabuhan Rp 196 Miliar Mulai Terkuak, Kejari Tanjung Perak Sita Laptop & Dokumen Rahasia

oleh : -
Jejak Uang Proyek Kolam Pelabuhan Rp 196 Miliar Mulai Terkuak, Kejari Tanjung Perak Sita Laptop & Dokumen Rahasia
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, I Made Agus Mahendra Iswara,

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)-Penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam proyek pemeliharaan kolam Pelabuhan Tanjung Perak memasuki babak krusial. Tim penyidik Kejaksaan Negeri Tanjung Perak mulai membongkar lapisan demi lapisan transaksi keuangan dalam proyek strategis nasional bernilai Rp196 miliar, yang kini diduga jadi ladang bancakan elite kontraktor dan oknum pelabuhan.

Penggeledahan dramatis dilakukan pada Senin (13/10/2025) di sejumlah titik strategis yang diduga menjadi tempat penyimpanan dokumen dan perangkat komunikasi yang berkaitan dengan proyek. Tak tanggung-tanggung, penyidik berhasil mengamankan empat unit laptop, dua ponsel, dan dokumen proyek bertanda rahasia.

Sumber internal kejaksaan menyebutkan bahwa proyek yang dibiayai penuh oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan dijalankan oleh kontraktor APBS itu terindikasi kuat menyimpan rekayasa administratif dan penyimpangan pelaksanaan. Dana jumbo yang seharusnya digunakan untuk pengurukan dan pemeliharaan kolam pelabuhan diduga dialihkan untuk kegiatan lain yang tak tercantum dalam kontrak kerja.

“Kami sedang menelaah apakah penggunaan dana itu telah sesuai dengan peruntukannya. Bila tidak, tentu ada potensi pidana korupsi yang besar,” tegas I Made Agus Mahendra Iswara, Kepala Seksi Intelijen Kejari Tanjung Perak, saat dikonfirmasi eksklusif oleh Beritakeadilan.com.

Penyitaan perangkat elektronik menjadi kunci dalam membongkar komunikasi antara pihak Pelindo dan APBS. Penyelidik kini sedang mengurai jejak digital yang mungkin memuat percakapan tentang pengalihan dana, perubahan volume kerja fiktif, hingga potensi suap dalam pengesahan laporan progres proyek.

“Kami tidak bisa buka semua ke publik sekarang, tapi indikasi kuat adanya ‘main mata’ antara pelaksana dan pemberi dana sudah mulai terlihat. Bukti awal cukup signifikan,” ungkap sumber kami yang enggan disebutkan namanya karena alasan penyidikan.

Hingga saat ini, sedikitnya lima orang saksi telah diperiksa, termasuk pejabat internal Pelindo dan staf kontraktor APBS. Pemeriksaan masih terus dilakukan untuk memperkuat unsur perbuatan melawan hukum, kerugian negara, serta keterlibatan pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek ini.

“Kami bergerak berdasarkan alat bukti. Penyidikan ini akan bermuara pada penetapan tersangka. Ini bukan kasus kecil, dan publik berhak tahu siapa yang bermain di balik proyek bernilai ratusan miliar ini,” tambah I Made Agus.

Kasus ini menjadi pukulan keras bagi citra Pelindo sebagai BUMN strategis di sektor logistik nasional. Pelabuhan Tanjung Perak sendiri merupakan simpul utama perdagangan ekspor-impor di wilayah timur Indonesia. Bila kasus ini tidak ditangani serius, bukan tidak mungkin akan mengguncang kepercayaan investor dan mitra logistik internasional.

Kasus ini masih dalam tahap penyidikan. Namun arah penelusuran dana, penyitaan digital evidence, dan pemeriksaan saksi kunci memberi sinyal kuat bahwa publik akan segera mengetahui siapa dalang sebenarnya di balik proyek jumbo ini.

Beritakeadilan.com akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. "Kami mengundang publik dan whistleblower yang memiliki informasi tambahan untuk menyampaikannya kepada redaksi melalui email: redaksi.beritakeadilan.jakarta@gmail.com atau WhatsApp (WA) 088808069666 atau langsung ke penyidik Kejari Tanjung Perak," tutup Dwi Heri Mustika selaku Pemimpin Umum Berita Keadilan. (***)

banner 400x130
banner 728x90