Empat tersangka termasuk tiga WNA Malaysia ditangkap polisi Bandara Soetta
Polresta Bandara Soetta Bongkar Jaringan Vape Etomidate Rp 42,5 Miliar: Terbesar di Indonesia
TANGERANG (Beritakeadilan.com, Banten) – Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil membongkar jaringan besar peredaran cartridge vape berisi cairan obat keras jenis etomidate senilai Rp42,5 miliar. Kasus ini menjadi pengungkapan terbesar di Indonesia untuk kategori serupa.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung menjelaskan, pihaknya telah mengamankan empat tersangka yakni ASW, KH, dan CW, tiga warga negara asing asal Malaysia, serta SY, seorang warga Indonesia.
“Para pelaku kami tangkap di wilayah Tangerang dan Jakarta Pusat dengan barang bukti 8.500 cartridge vape berisi etomidate,” ungkap Ronald, Rabu (12/11/2025).
Kasat Resnarkoba Polresta Bandara Soetta AKP Michael Tandayu menuturkan bahwa kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat. Dari hasil penyelidikan, jaringan tersebut dikendalikan oleh seseorang berinisial B (DPO) di Malaysia. “Dari hasil pengungkapan ini, kami berhasil menyelamatkan sekitar 34 ribu jiwa dari potensi penyalahgunaan obat keras ini,” jelasnya.
Keempat tersangka dijerat Pasal 435 subsider Pasal 436 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juncto Pasal 55 KUHP, dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun atau denda hingga Rp500 juta.
“Kasus ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam memberantas penyalahgunaan obat keras maupun narkotika demi melindungi masyarakat dari dampak yang merusak,” tegas AKP Michael Tandayu.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto memberikan apresiasi atas kinerja Polresta Bandara Soetta. “Pengungkapan ini menunjukkan komitmen Polri dalam menindak tegas penyalahgunaan obat keras dan narkotika yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Budi menambahkan, dukungan dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mencegah peredaran zat berbahaya. “Setiap keberhasilan seperti ini bukan hanya hasil kerja polisi, tapi juga bukti kuatnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum,” pungkasnya.
M.NUR
