Produser Film Dilan 1990 Diduga di Culik Saat Keadaan Stroke

JAKARTA SELATAN (Beritakeadilan, DKI Jakarta) - Produser dari Film Dilan 1990, Ody Mulya Hidayat diduga mengalami penculikan saat kondisi sakit parah. Seperti kabar yang beredar luas, bahwa Ody Mulya Hidayat menjalani operasi stroke pertama di otak kanan, Desember 2022 dan Sang Produser ini kembali menjalani operasi kedua, karena ada penyumbatan di otak sebelah kiri dan otak kecil. Tapi dua hari sebelumnya, tepatnya Selasa (04/04/2023), Ody Mulya baru saja keluar dari rumah sakit, Kamis(10/08/2023).
Febry istri dari produser Max Pictures, Ody Mulya Hidayat saat ditemui, menceritakan bagaimana kisah kronologis penculikan pada tanggal 6 April 2023 di salah satu unit Apartemen Casa Grande Residence, Jakarta Selatan tersebut bisa terjadi.
"Kamis pagi, 6 April 2023 harusnya suami saya ada jadwal ke rumah sakit untuk check up. Cuma karena yang mau mengantar ke rumah sakit itu terlambat, akhrinya dokternya pulang dan kemudian bapak Ody minum obat. Saya pergi beli makan di mall Kota Kasablanka (Kokas). Saya tinggalkan suami saya sendirian di dalam unit apartemen", ujar Febry di tempat tinggalnya.
"Saat saya turun dari lobby, seorang security mengatakan kepada saya, ada salah satu terlapor datang. Saya bilang, karena belum ada janji dan kesehatan suami saya sedang keadaan drop, jadi saya bilangan jangan ditemui dulu oleh siapa pun kepada security tersebut," kata Febry.
"Kemudian saya langsung tinggalkan security tersebut dan langsung saja pergi untuk membeli makan di mall, seperti layaknya kegiatan rutin saya setiap harinya. Saya kaget banget, ketika saya selesai beli makan melihat keadaan unit saya yang posisi pintunya sudah dalam keadaan terbuka dan saya cari di semua ruangan bapak Ody sudah tidak ada lagi di dalam unit tempat kami tinggal," ucap Febry.
Karena panik, Febry mengaku megunci pintu unit apartemennya. "Lalu saya turun untuk bertanya kepada repesionis. Pihak apartement tahu jika suami saya dalam keadaan sakit stroke," jelas Febry.
Kemudian Febry meminta pihak apartement untuk memperlihatkan CCTV. "Saya sebagai istri harus mengetahui suami saya pergi dengan siapa dan kemana. Terlebih kondisinya saat pergi tidak bawa apa-apa, karena sejak stroke saya pegang HP suami saya," ungkap Febry.
Selanjutnya dari CCTV, Febry mengetahui bahwa suaminya Ody turun dari unit pukul 12.31 WIB dan selang waktu sekitar 30 menit saat dirinya Febry pergi, Ody turun. "Saya melihat Ody turun dengan jalan yang masih agak miring dan hanya mengunakan sandal jepit. Expresi wajah Ody binggung, lalu di bawa ke basment menuju ruang pos sekurity," aku Febry.
"Di dalam pos tersebut ternyata sudah ditungguin pihak keluarga dari Ody, yakni kakak kandungnya beserta suaminya dan adik kandungnya. Pihak aparat yang berseragam. Selanjutnya saya tidak tahu lagi apa yang terjadi di dalam, sampai suami saya di bawa mereka ke dalam pos yang tidak terpasang CCTV ," tegas Febry.
"Selama Ody diculik dan anak saya yang diambil terlebih dahulu oleh keluarga Ody. Saya mendengar, jika anak saya sudah selama 7 bulan tidak bersekolah hingga anak saya dikeluarkan pihak sekolah," ungkap Febry.
"Saya juga mendengar kabar, jika anak saya keadaan depresi. Fisik anak saya terganggu sampai saya datangin rumah sakit, tempat anak saya di rawat guna meminta rekam medis. Medapat hasil laporan rekam medis itu, saya masuk ke rumah sakit. Dengan sakit yang lumayan berat untuk usia anak yang baru usia 13 tahun," ujar Febry.
"Dengan kejadian ini, keadaan keluarga saya jadi berantakan. Karena tidak ada kejelasan dari hubungan pernikahan kami, tidak ada nafkah lahir dan batin untuk saya sebagai istri. Tidak mendapat hak sebagai ibu untuk mengasuh dan mendidik anak saya sendiri," keluh Febry.
"Lewat rekan rekan media, saya ingin sampaikan pesan kepada pihak keluarga suami saya. Tolong kembalikan suami saya dan anak saya, karena saya ibunya dan jangan hancurkan masa depan anak saya, karena dia tidak tahu apa-apa," pesan Febry.
"Saya berharap bisa segera berkumpul kembali bersama keluarga (suami dan anak). Untuk permasalah ini, saya saat ini sudah melakukan upaya hukum melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib," tutup Febry. (M.NUR)