Jebolnya Jembatan Jubelkidul Lamongan, Siapa Yang Bertanggung Jawab ?

KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan, Jawa Timur) - Jebolnya jembatan penghubung antar desa di Dusun Jogo, Desa Jubelkidul, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, harus ada yang bertanggung jawab. Siapa ?
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan, Burhanuddin mengatakan, informasi yang di dapat dari Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, jembatan tersebut memang sudah tidak layak pakai, karena di bangun tahun 1987.
"Nanti kita usulkan ke pihak Dinas PU Bina Marga, agar menjadi prioritas pembagunan agar selanjutnya segera bisa difungsikan kembali," katanya singkat.
Hal senada juga kembali disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni. "Untuk penanganan jembatan Desa Jubelkidul, tepatnya di Dusun Jugo yang ambruk di sebabkan muatan truk yang di atas kapasitas jembatan," jelasnya.
Serta, dikatakan Zamroni, kondisi jembatan yang sudah ada. "Sesuai perintah pak Bupati untuk segera dilakukan pembangunan jembatan tersebut, menurutnya, karena menjadi salah satu akternatif transportasi masyarakat desa Jubelkidul menuju desa Jubellor," ucapnya.
Selain itu, direncanakan jembatan tersebut dibangun tahun ini, dan untuk sementara di bangun jembatan darurat dari bambu," kata Zamroni, Rabu (06/09/2023).
Sementara soal truk yang melewati dengan membawah beton tiang dan alat-alat PJU-TS rekanan harus bertanggungjawab. "Bener mas tetap ada tanggung jawab dari pelaksana seauai dengan kesepakatan musyawarah bersama desa setempat. Periha PT apa, saya belum paham," beber Zamroni.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Jubelkidul, Heru Setiawan saat dimintai keterangan berkaitan jebolnya jembatan di wilayah desanya. Kades Heru mengatakan, dirinya sudah menghubungi pihak rekanan waktu di pendopo untuk koordinasi. "Ini nanti rencana ketemuan di sugio," katanya.
"Alhamdulillah pak Bupati sangat respons. Pihaknya langsung memerintahkan Kepala Dinas terkait untuk turun ke lapangan biar segera ada solusi. Ini kami langsung di minta ke kantor Bappeda," katanya.
Sementara saat ditanya, hasil koodinasi dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lamongan tadi seperti apa, Kades Heru tidak memberikan penjelasan.
(Edi)