Puluhan Mahasiswa Demo Menuntut BPBD Lamongan Atasi Masalah Kekeringan

KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan, Jawa Timur) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lamongan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Senin (19/8/2024).
Ada lima tuntutan utama yang disampaikan oleh teman – teman PMII Lamongan dalam aksi demonstrasi tersebut, salah satunya adalah terkait penanganan bencana kekeringan yang saat ini terjadi di wilayah Lamongan.
Perwakilan PMII Lamongan, Muhammad Adam, dalam orasinya menyampaikan, pemerintah daerah Lamongan melalui BPBD Lamongan harus bertanggungjawab atas bencana kekeringan yang saat ini terjadi di kabupaten Lamongan.
“BPBD Lamongan diam saat ada bencana kekeringan, tidak ada upaya mitigasi. Kami menduga ada unsur korupsi dalam penanggulangan bencana di Lamongan. Pecat dan evaluasi kinerja Kalaska BPBD Lamongan dan Institusi yang mengurusi penanggulangan bencana,” kata Muhammad Adam saat berorasi.
Menurutnya, Polres Lamongan dan Kejari Lamongan harus segera mengusut anggaran penanggulangan bencana melalui Belanja Tak Terduga (BTT) yang nilainya fantastis besar sekali.
“BPBD Lamongan dalam suplay air bersih ke warga terdampak kekeringan sepertinya tidak serius karena dengan jumlah masyarakat di desa hampir 10.000 orang tapi disuplay hanya satu tangki air bersih,” ungkapnya.
Ia menilai, kerja BPBD Lamongan kurang maksimal, musim kemarau sudah berjalan lebih empat bulan dan banyak desa yang mulai kekeringan tetapi BPBD belum menyuplai air bersih. Lamongan bagian selatan, lanjut dia, mulai terdampak kekeringan yaitu Kecamatan Bluluk dan Modo, menurut dia, banyak warga yang gagal panen dan kekurangan air bersih.
“Kami menuntut BPBD memberikan solusi jangka panjang bagaimana bisa mengatasi kekeringan di wilayah Lamongan, pengelolaan air bersih untuk masyarakat yang layak dan transparansi anggaran BPBD dalam setiap pelaksanaan kegiatan,” tandas Adam.
Adam berharap, setiap pelaksanaan kegiatan bisa koordinasi dengan pihak terkait, baik masalah kegiatan maupun pengeluaran anggaran, sehingga kami dari mahasiswa percaya akan kerja BPBD Lamongan.
Sementara itu, Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto menjelaskan, mulai tahun 2023 wilayah Lamongan terdampak El Nino sampai dengan saat ini, sehingga banyak warga terdampak kekeringan air.
“Kami mewakili teman-teman dari BPBD mengucapkan terimakasih sebanyak – banyaknya kepada teman – teman mahasiswa yang sudah menyampaikan aspirasinya. Perlu kami sampaikan langkah-langkah untuk mengatasi kekeringan khususnya di wilayah Lamongan,” terang Joko Raharto saat menemui peserta unjuk rasa.
Joko mengungkapkan, kecamatan yang membutuhkan air bersih, BPBD Lamongan akan melakukan dropping air ke wilayah itu. “Hampir setiap hari kami melakukan dropping air kepada wilayah yang kekeringan air. Kami juga melakukan kordinasi kepada perangkat yang lain melalui pembangunan tower,” katanya.
“Kemudian, kami tidak berhenti di situ saja. Setiap kegiatan untuk anggaran sudah kami share melalui FB dan media sosial lainnya, sehingga masyarakat sudah mengetahui semua kegiatan selama pelaksanaannya,” ibuh joko.
(Edi)