Menjelang Liburan, Kadispora Trenggalek Angkat Bicara

KABUPATEN TRENGGALEK (Beritakeadilan, Jawa Timur) - Menjelang liburan sekolah, sejumlah sekolah di bumi menak sopal mulai merencanakan kegiatan study tour. Terlebih, sebentar lagi libur natal dan tahun baru (Nataru) akan segera tiba.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Trenggalek Agoes Setiyono menegaskan, pentingnya standar keamanan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Adapun yang disorot dalam hal ini adalah moda transportasi yang akan digunakan dalam agenda study tour tersebut.
Secara gamblang, Agoes Setiyono menyampaikan bahwa study tour tidak dilarang karena dapat memberikan pengalaman edukatif bagi siswa di luar daerah asal. Namun, dia mengingatkan bahwa kegiatan ini harus memenuhi sejumlah persyaratan yang bertujuan menjaga keselamatan siswa.
"Pada prinsipnya, study tour diperbolehkan untuk memberikan pengalaman baru kepada siswa. Namun, transportasi yang digunakan wajib memenuhi standar kelayakan jalan,” katanya
Dia menjelaskan, bahwa setiap sekolah yang akan mengadakan study tour wajib berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Trenggalek. Hal ini bertujuan untuk memastikan moda transportasi yang digunakan telah lolos uji kelayakan melalui ramp check.
"Pengelola jasa transportasi harus memenuhi standar yang ditetapkan agar keamanan dan kenyamanan siswa selama perjalanan terjamin. Kami juga mengimbau pihak sekolah untuk selektif dalam memilih armada,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agoes menekankan bahwa sebelum kegiatan berlangsung, sekolah harus melapor dan meminta izin kepada Dikpora. dalam proses tersebut, Dikpora akan memberikan arahan dan memastikan sekolah melakukan koordinasi dengan Dishub terkait teknis kelayakan transportasi.
"Koordinasi ini penting sebagai bentuk kemitraan antara sekolah, Dikpora, dan Dishub. Nantinya, Dishub yang akan memastikan armada yang digunakan layak jalan,” tandasnya.
Dikpora berharap langkah ini dapat mencegah terjadinya risiko kecelakaan akibat penggunaan transportasi yang tidak layak. Selain itu, Dikpora menegaskan bahwa keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan yang melibatkan perjalanan.
“Kami ingin memastikan kegiatan study tour tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga berlangsung aman dan nyaman,” imbuhnya.
Reporter: (R_win)