Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Polrestabes Surabaya Buka Kursus Gratis bagi Difabel dan Yatim Piatu di Eks Lokalisasi

oleh : -
Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Polrestabes Surabaya Buka Kursus Gratis bagi Difabel dan Yatim Piatu di Eks Lokalisasi
Peresmian kursus gratis bagi difabel dan yatim piatu oleh Polrestabes Surabaya di Kampung Bebas Narkoba Putat Jaya

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Dalam momentum peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Polrestabes Surabaya bersama Kampung Bebas Narkoba (KBN) Putat Jaya meresmikan tempat kursus gratis yang ditujukan khusus bagi anak-anak difabel dan yatim piatu. Kegiatan ini digelar penuh semangat di Kupang Gunung Timur 1/14/15 Surabaya, Jumat (14/6/2024).

Lokasi yang dulunya dikenal sebagai eks lokalisasi Putat Jaya, kini menjelma menjadi sentra edukatif dan pemberdayaan masyarakat. Peluncuran ini bukan hanya bagian dari program sosial, melainkan menjadi tonggak perubahan wajah Surabaya: dari wilayah penuh stigma menjadi pusat pemberdayaan, karakter, dan kreativitas.

Kegiatan ini disambut hangat oleh warga dan tokoh masyarakat. Ketua KBN Putat Jaya, Bu Darti, menyampaikan rasa syukurnya atas kerja sama luar biasa yang telah terjalin sejak 2023.

“Alhamdulillah, puji syukur saya ucapkan... Kegiatan kami sejak 26 September 2023 hingga kini tidak pernah putus. Tanpa dukungan dari Kapolrestabes Surabaya dan seluruh jajarannya, kami tidak mungkin bisa sebesar ini,” ucap Bu Darti.

Bu Darti menambahkan bahwa di samping program bimbingan belajar, salon, dan kursus panahan yang telah berjalan, kini hadir program pelatihan khusus difabel, sebuah inovasi yang sangat langka dan patut diapresiasi. Hal ini menegaskan bahwa wilayah Putat Jaya kini menjadi rumah baru bagi mereka yang selama ini terpinggirkan.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Lutfi Sulistiawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa momen Hari Bhayangkara harus dimaknai lebih dari sekadar seremonial.

“Kalau masyarakat melihat polisi, bayangannya langsung patroli atau menangkap maling. Tapi sejatinya, polisi juga punya fungsi sosial,” tegasnya.

Melalui peluncuran tempat kursus ini, Polri membuktikan eksistensinya sebagai pelindung sekaligus pembina masyarakat. Program ini mengajarkan keterampilan seperti menjahit, bermain musik, seni rupa, serta pendidikan karakter. Tujuannya bukan hanya mencetak keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak-anak difabel dan yatim untuk menghadapi masa depan dengan mandiri.

Transformasi Putat Jaya dari daerah rawan menjadi zona aman dan produktif adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari kepedulian. Dalam kesempatan ini, turut hadir pula para pengurus Bhayangkari, tokoh agama, dan aparat wilayah setempat dari kecamatan, kelurahan, RW, hingga RT, yang mendoakan kelancaran dan keberkahan program ini.

“Kalau bukan kita yang diberikan kelebihan untuk memperhatikan mereka (difabel dan yatim piatu), siapa lagi? Kelebihan yang kita miliki sejatinya adalah titipan,” ujar Kombes Lutfi.

Bu Darti pun menutup kegiatan dengan doa yang menyentuh, berharap Polrestabes Surabaya terus berjaya dalam pelayanan humanis.

“Kami doakan agar Kapolrestabes segera naik pangkat dan selalu diberkahi dalam tugas. Semoga Polri terus menjadi mitra masyarakat yang mendidik dan membina,” tuturnya.

Program ini bukan sekadar fasilitas pelatihan. Ia adalah cermin nilai-nilai Bhayangkara yang menjunjung pengabdian, kasih sayang, dan inklusivitas. Wajah baru Surabaya tengah dibentuk – bukan dari kebijakan besar, tapi dari tangan-tangan yang peduli dan hati yang bersedia berbagi.(R1F)

 

banner 400x130
banner 728x90