Skandal Rahayu Cup IV, Masyarakat Geram Diduga Wasit Sengaja Curangi Taruna Jaya

KABUPATEN TUBAN (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Rahayu Cup IV yang digelar di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, tercoreng oleh dugaan kecurangan wasit yang memicu kemarahan publik. Pertandingan semifinal antara Sendang Pancur Pakis melawan Taruna Jaya Nguruan pada Selasa (12/08/2025) berubah menjadi arena protes keras akibat keputusan kontroversial yang diduga menguntungkan tim lawan.

Pemicunya adalah insiden net foul yang jelas-jelas diabaikan oleh wasit Movid Hendra Bachtiar pada set keempat. Saat itu, Taruna Jaya unggul 26-27, namun wasit justru membiarkan pelanggaran tersebut, membuat tim Taruna Jaya merasa dirampok kemenangannya.

"Kami sangat kecewa! Wasit ini berat sebelah dan keputusannya sangat merugikan kami," tegas perwakilan Tim Taruna Jaya dengan nada geram.

Tudingan konspirasi pun mencuat. Masyarakat menduga ada "Mafia Turnamen" yang bermain di balik layar, mengatur skor demi keuntungan pihak tertentu. Pertandingan sempat terhenti akibat kericuhan, namun secara sepihak dimenangkan oleh Desa Pancur tanpa pemberitahuan resmi kepada Taruna Jaya. Kabar kemenangan ini justru diterima melalui telepon dari warga, menambah kesan tidak profesional penyelenggaraan turnamen.

Ketua penyelenggara Rahayu Cup IV, Budi, mengakui kinerja wasit yang buruk saat dikonfirmasi. "Iya mas, saya lihat sendiri wasitnya kurang profesional," ujarnya melalui telepon. Sementara itu, DDY, pihak yang bertanggung jawab memilih wasit, terkesan lepas tangan dan mengarahkan wartawan untuk menghubungi panitia.

Masyarakat kini menuntut tindakan tegas terhadap wasit yang diduga curang. Skandal ini tidak hanya mencoreng nama baik Rahayu Cup IV, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap integritas olahraga di Kabupaten Tuban. Evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Penulis: Iwan