Sinergi lintas sektor buka peluang IKM dan UKM Bojonegoro go internasional

Dekranasda Bojonegoro Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Perkuat Daya Saing IKM dan UKM Menuju Pasar Global

oleh : -
Dekranasda Bojonegoro Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Perkuat Daya Saing IKM dan UKM Menuju Pasar Global

KABUPATEN BOJONEGORO (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat kerja dan pembinaan bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada Kamis (09/10/2025). Kegiatan strategis ini bukan hanya ajang konsolidasi, melainkan juga penguatan kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan potensi kerajinan dan ekonomi kreatif Bojonegoro menuju kemandirian serta daya saing berkelanjutan di kancah global.

Saat ini, Bojonegoro memiliki 1.762 IKM yang tersebar di 28 kecamatan, terdiri dari 1.431 IKM makanan dan minuman serta 331 IKM kerajinan. Angka ini menunjukkan geliat ekonomi lokal yang signifikan, di mana 1.349 IKM di antaranya telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sebuah indikasi meningkatnya kesadaran pelaku usaha terhadap legalitas dan profesionalitas.

Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, dalam sambutannya, menegaskan urgensi sinergi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Dekranasda memfokuskan kolaborasi dari empat pilar utama: pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan komunitas kreatif.

“Sinergi ini krusial untuk memunculkan ekosistem yang kuat dan berdaya saing secara berkelanjutan. Dekranasda hadir tidak hanya sebagai wadah bagi para pengrajin, tetapi juga sebagai motor penggerak kebangkitan ekonomi kreatif di Bojonegoro,” ujar Cantika Wahono.

lebih lanjut, ia menekankan bahwa karya pengrajin Bojonegoro harus mampu menembus pasar internasional, tidak hanya berhenti di pasar lokal atau nasional. Untuk itu, Dekranasda berkomitmen penuh memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku IKM melalui pelatihan desain, kewirausahaan, digital marketing, dan inovasi produk.

Cantika Wahono juga merasa bangga dan menyampaikan, bahwa Bojonegoro terpilih sebagai salah satu dari empat kabupaten di Indonesia yang menerima Program Kecakapan Wirausaha (PKW) dari pemerintah pusat. 

“Alhamdulillah, Bojonegoro bersama Ogan Ilir, Jepara, dan Lamongan menjadi penerima program PKW ini,” terangnya. 

Tahun ini, Bojonegoro mengangkat produk unggulan “Obor Sewu” yang bahkan telah diwajibkan menjadi seragam resmi oleh pemerintah daerah. “Ini menjadi poin plus bagi Bojonegoro. Kita tidak hanya mencetak wirausaha baru, tetapi juga sudah memiliki pasar yang jelas,” tambahnya.

Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif adalah bagian integral dari misi pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Pengembangan pertumbuhan ekonomi bukan sekadar slogan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata dan kolaborasi dari semua elemen,” jelas Kusnandaka. 

Ia berharap produk-produk yang sudah mampu menembus pasar ekspor dapat menjadi penggerak bagi usaha menengah lainnya agar ekosistem ekonomi daerah semakin kuat dan berdaya saing.

Rapat kerja ini juga menjadi momentum penting bagi Dekranasda untuk menyusun rencana program kegiatan tahun 2026, memperkuat jejaring, serta menampung ide dan masukan konstruktif dari pelaku IKM. Semua ini demi membangun Bojonegoro yang lebih kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi. (Iwan)

banner 400x130
banner 728x90