Satpas SIM Colombo Surabaya Terapkan Pendekatan Humanis dan Program Coaching Clinic Bagi Pemohon SIM C

oleh : -
Satpas SIM Colombo Surabaya Terapkan Pendekatan Humanis dan Program Coaching Clinic Bagi Pemohon SIM C
Petugas Satpas SIM Colombo Surabaya memberikan pengarahan humanis kepada peserta uji praktik SIM C

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) — Satpas SIM Colombo Surabaya terus berinovasi dalam memberikan pelayanan publik. Bagi pemohon SIM C, setiap proses pengajuan harus melalui dua tahap penting, yakni ujian teori dan ujian praktik sepeda motor.

Kapokja Praktek Satpas SIM Colombo, Aiptu Selamet bersama tim penguji Aipda Didik Rahman dan Aipda Wage Santoso, memastikan seluruh pemohon mendapatkan pengarahan sebelum ujian praktik dimulai. Langkah ini merupakan implementasi langsung dari arahan Kanit Regident Satpas SIM Colombo Surabaya, AKP Tri Arda Meidiansyah, S.Tr.K., S.I.K.

“Setiap peserta wajib memahami aturan dan teknik berkendara sebelum mulai ujian. Karena tujuan utama kami bukan sekadar meluluskan, tapi membentuk pengendara yang paham keselamatan,” tegas AKP Tri Arda Meidiansyah, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, petugas penguji di Satpas Colombo diwajibkan bersikap humanis, sabar, dan komunikatif kepada peserta. “Kami ingin masyarakat merasa nyaman. Dengan pendekatan yang humanis, peserta lebih mudah memahami setiap instruksi yang disampaikan petugas,” ujarnya.

Aipda Wage Santoso menjelaskan, dalam pelaksanaan uji praktik, peserta kerap gagal karena kurang fokus atau tidak memperhatikan contoh yang diberikan petugas.

“Rata-rata peserta gagal karena tidak memperhatikan arahan atau lupa mematikan lampu sein setelah manuver. Padahal hal-hal kecil itu sangat menentukan,” jelas Wage.

Aipda Didik Rahman menambahkan, kunci utama agar lulus ujian adalah percaya diri dan tenang. “Yang penting jangan gugup. Fokus pada keseimbangan dan perhatikan rambu di lintasan. Kalau sudah terbiasa, pasti lulus,” katanya.

Untuk membantu peserta yang belum berhasil, Satpas Colombo Surabaya di bawah naungan Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Galih Bayu Raditya, S.I.K., M.M., menghadirkan program Coaching Clinic SIM.

“Program ini kami buat untuk memberikan kesempatan belajar tambahan bagi pemohon yang belum lulus. Kami ingin masyarakat tidak takut gagal, tapi mau belajar lagi sampai bisa,” terang AKBP Galih Bayu Raditya.

Ia menambahkan, pelatihan ini terbuka untuk umum dan digelar secara rutin setiap minggu di area Satpas Colombo. “Instrukturnya adalah petugas-petugas berpengalaman yang sudah memahami kesulitan peserta. Harapannya, mereka bisa lebih siap dan percaya diri saat ujian ulang,” ujarnya.

Sementara itu, Aipda Wage menegaskan, peserta yang tidak lulus masih mendapat tiga kali kesempatan ujian ulang dengan jarak satu minggu antar-sesi. “Kami arahkan agar mereka ikut Coaching Clinic dulu, supaya pada ujian berikutnya benar-benar siap dan paham rutenya,” katanya.

Salah satu peserta, Alfin, warga Jalan Menur Surabaya, menceritakan pengalamannya mengikuti ujian SIM C di Satpas Colombo.

“Di hari pertama saya lulus teori komputer, tapi gagal di praktik karena kaki sempat turun dan lupa matikan lampu sein. Petugasnya menegur dengan baik dan menyarankan ikut latihan lagi,” ungkapnya.

Setelah mengikuti pengarahan ulang di program Coaching Clinic, Alfin mencoba lagi di minggu berikutnya. “Alhamdulillah, di kesempatan kedua saya lulus. Petugasnya sabar banget, jadi saya nggak tegang,” katanya lega.

Dengan kombinasi antara pelayanan yang humanis dan program pembinaan yang edukatif, Satpas SIM Colombo Surabaya kini menjadi contoh penerapan layanan publik modern di lingkungan Polri.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sekadar memiliki SIM, tapi juga memahami makna keselamatan di jalan. Itulah semangat pelayanan kami,” tutup AKP Tri Arda Meidiansyah.

Program Coaching Clinic dan edukasi humanis ini menjadi langkah konkret Polrestabes Surabaya dalam menciptakan pengendara yang tertib, terampil, dan berbudaya aman di jalan raya.(**)

 

banner 400x130
banner 728x90