Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat menjadi Minuman Herbal


SELAMA pandemi Covid-19, menjaga kesehatan tubuh menjadi hal yang wajib dilakukan semua masyarakat. Selain menggunakan obat-obatan modern, masyarakat juga bisa mengonsumsi jamu atau ramuan tradisional khas Indonesia yang bermanfaat menjaga kesehatan tubuh.
Jamu diracik menggunakan berbagai macam rempah khas Nusantara yang mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur yang terdiri dari Dona Wahyuning Laily, Dita Atasa dan Prasmita Dian Wijayanti memberikan pemberdayaan kepada masyarakat dengan sasaran ibu rumah tangga di Desa Tambakrejo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, Sabtu (10/9). Pemberdayaan tersebut, dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan dengan memanfaatkan tanaman obat-obatan (TOGA) menjadi minuman herbal.
Dona Wahyuning Laily selaku ketua pengabdian masyarakat dan Dosen UPN Jatim menyampaikan bahwa minuman herbal menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan imunitas tubuh d era setelah adanya pendemi covid 19. Hal ini dkarenakan karena selama pendemi 19, menjaga tubuh menjadi hal yang wajib dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.
Selain menggunakan obat-obatan modern, masyarakat bisa mengkonsumsi minuman herbal dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Minuman herbal ini diracik menggunakan berbagai macam rempah khas nusantara yang mudah ditemukan di pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Dengan segala kemudahan dalam pembuatan minuman herbal ini maka dapat langsung dipraktekan oleh para ibu rumah tangga. Pemberdayaan ekonomi melalui pembuatan minuman herbal bagi ibu rumah tangga sangat pas sebagai salah satu upaya dalam membantu pemerintah dalam melakukan recovery ekonomi. Pembuatan minuman herbal juga dapat menggerakkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya kesehatan bagi diri sendiri, menjaga nilai tradisi minumanhrbal agar tidak tergeser dengan adanya produk minuman modern.
Salah satu produk minuman herbal modern yang telah dikenal masayarakat adalah sediaan jamu cair. Produk jamu tersebut berbentuk minuman instan sehingga bersifat praktis dan cepat dalam penyajian serta memiliki daya simpan yang cukup lama. Minuman herbal modern dibuat dengan menggunakan ekstrak tumbuhan. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman herbal cair bnyak dijumpai pada tanaman obat keluarga seperti: Jahe, Kunyit, Lengkuas, Temulawak, Sereh, daun beluntas, dll.
Minuman herbal modern dalam kemasan siap minum yang sudah diolah selain mengandung gizi juga mengandung senyawa bioaktif yang bersifat melancarkan peredaran darah, menjaga fungsi hati, anti inflamasi, anti kanker dan aktioksidan. Salah satu hal yang terpenting adalah bahwa dengan pembuatan minuman herbal kepada konsumen sangat bagus untuk meningkatkan finansial atau pendapatan yang besar.
Menurut Dita Atasa, pemberdayaan minuman herbal yang menggunakan bahan-bahan tradisional, secara alami dapat memberikan dampak yang sehat terhadap tubuh manusia. Hal ini karena kandungan yang ada didalam bahan-bahan herbal tersebut. Peserta pelatihan pun diberikan kesempatan untuk dapat membuat sendiri salah satu produk minuman herbal yang telah dicontohkan sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat langsung memberikan pengalaman kepada peserta dan segera mendiskusikan hal-hal yang dirasa menjadi kendala pada saat proses pembuatan minuman herbal.
Menambahkan, Prasmita Dian Wijayanti mengatakan bahwasannya penilaian pemateri terhadap peserta pelatihan sangat baik dikarenakan tingginya antusias peserta saat pemberian materi sampau dengan pelasakanaan pembuatan minuman herbal. Minuman herbal ini dapat dikonsumsi secara rutin dan teratur dan dapat memberikan khasiat yangoptimal untuk kesehatan. Dengan adanya asosialisasi pembuatan dan pemanfaatan minuman herbal dapat memberikan arahan dan motivasi kepada masyarakat supaya lebih menjaga kesehatan tubuh. (*)