Aksi Indonesia Gelap, Mahasiswa Akhirnya di Temui Anggota DPRD Kota Kediri

KOTA KEDIRI (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Ramai ramai mahasiswa gelar Aksi Indonesia Gelap dilakukan juga di Kota Kediri. Puluhan mahasiswa yang berasal dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya Kediri menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Kediri. Rabu (19/2) petang.
Sekitar 60-an mahasiswa yang mengikuti aksi demo tersebut. Mereka mendatangi gedung DPRD Kota Kediri dengan mengendarai sepeda motor.
Presiden Eksekutif Keluarga Mahasiswa (EKM) UB Ghiffari Ernan Ramadhan mengatakan, demo ini dilakukan untuk merespons isu politik nasional.
“Terkait Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang menuai banyak polemik. Sangat memberikan kerugian bagi kami. Apalagi rakyat kecil,” ungkapnya.
Menurutnya, adanya efisiensi di berbagai sektor dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Terutama kalangan menengah ke bawah.
Berbeda dengan kalangan atas yang tidak begitu merasakan dampak adanya efisiensi.
“Sebab semua kebutuhan masih terpenuhi. Ini berbanding terbalik dengan mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal,” terangnya Ghiffari.
Massa membentangkan spanduk dan poster bernada protes. Antara lain Bilas Muka Gosok Gigi Efisiensi; Ancaman Generasi Emas dampak Anggaran Dipangkas; Otak Dikosongi Perut Dikenyangkan; dan Efisiensi Jadi Bencana.
"Selain poster, pendemo juga melancarkan aksi tiarap. “Tiarap ini sebagai simbol Indonesia Darurat ke-2,” tegas Ghiffari.
Ada lima tuntutan dalam aksi demo ini. Pertama, menuntut adanya peraturan konkrit dari Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Kedua, menuntut agar sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama dan tidak terkena efisiensi.
Ketiga, meminta pemerintah untuk meninjau program makan bergizi gratis (MBG) yang dinilai belum memiliki persiapan matang.
Keempat, tangkap dan miskinkan koruptor serta segera mengesahkan RUU perampasan aset.
Kelima, menuntut evaluasi kabinet gemuk dan reshuffle menteri problematik demi efisiensi anggaran.
Aksi dilakukan hampir 1 jam, akhirnya Wakil Ketua 1 DPRD Kota Kediri Sudjono Teguh Widjaja, Arif Junaidi dari Fraksi Gerindra, Mukti Wibowo dari Fraksi PKS menemui massa dan mengajak berdiskusi.
“Pihaknya menyambut baik aksi demo dari mahasiswa. Kami akan mendengarkan tuntutan kalian. Dan berusaha untuk meneruskan ke wakil kami yang ada di DPR RI. Sebab kami tidak memiliki kuasa sepenuhnya,” kata Sudjono.
"Lusa kalian boleh kembali lagi ke sini. Dan kami pastikan tuntutan sudah sampai di atasan,” tutupnya.
Aksi demo ditutup dengan penandatanganan tuntutan oleh Sudjono selaku perwakilan DPRD Kota Kediri. Dia menegaskan dua hari lagi dipastikan tuntutan tersebut sudah dikirimkan ke pusat. (*)
Reporter : Dedy Luqman Hakim