Langkah Strategis ITS Hadapi Tantangan Maritim Global, Jalin Kemitraan dengan DNV Norwegia

oleh : -
Langkah Strategis ITS Hadapi Tantangan Maritim Global, Jalin Kemitraan dengan DNV Norwegia
Penandatanganan MoU antara ITS dan DNV Norwegia di Gedung Rektorat ITS Surabaya sebagai langkah strategis menuju penguatan sektor maritim global.

SURABAYA, Beritakeadilan.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor kemaritiman nasional dan global dengan menjalin kemitraan strategis bersama biro klasifikasi internasional asal Norwegia, Det Norske Veritas (DNV). Kerja sama ini ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Gedung Rektorat ITS, Surabaya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof. Nurul Widiastuti SSi MSi PhD, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan respons nyata ITS terhadap berbagai tantangan besar yang akan mewarnai industri maritim di masa depan.

“Shipping 4.0, hilirisasi industri maritim, pengembangan material canggih untuk kapal, net zero emission, dan isu strategis lainnya menjadi agenda penting yang harus kami hadapi,” ujar Prof. Nurul.

Menurutnya, ITS sebagai institusi pendidikan teknologi yang memiliki fokus kuat pada kelautan dan kemaritiman, harus memiliki strategi jangka panjang yang terukur dan kolaboratif.

Prof. Nurul mengungkapkan bahwa kemitraan dengan DNV akan membuka peluang besar dalam penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) ITS. Sivitas akademika akan memperoleh akses langsung terhadap standar internasional, regulasi, dan pedoman teknis DNV yang relevan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat.

“Mahasiswa ITS juga akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk menjalani kerja praktik dan magang di DNV, sementara para dosen muda akan memperoleh pelatihan teknis langsung dari para pakar DNV,” jelasnya.

Selain itu, kolaborasi ini akan memperluas spektrum layanan dan daya saing ITS di tingkat internasional. Harapannya, sinergi ini tidak hanya berdampak bagi kampus, tetapi juga turut mendorong kemajuan industri maritim nasional dan membuka kontribusi ITS di kancah global.

Regional Manager Asia Pacific Energy System DNV, Brice Le Gallo, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Menurutnya, kolaborasi ini merupakan pilar utama untuk membentuk ekosistem pendidikan yang adaptif dan solutif terhadap kebutuhan industri maritim yang terus berubah.

“Kedua belah pihak bersama membangun jembatan kolaborasi untuk terus berkembang,” ujar Brice.

DNV sebagai salah satu biro klasifikasi terbesar di dunia, kata Brice, akan menyediakan pengalaman kerja nyata yang relevan dengan kebutuhan industri, serta menjadi wadah pembentukan kompetensi mahasiswa sebelum benar-benar terjun ke lapangan.

“Ikatan antara mahasiswa dan industri sangat penting. Mahasiswa ITS harus punya rasa ingin tahu yang tinggi dan aktif memanfaatkan peluang dari kerja sama ini,” tegasnya.

Sebagai bagian dari implementasi awal kerja sama, turut digelar kuliah tamu yang menghadirkan Capt. Gustad Hormazdi dari DNV Southeast Asia for Maritime’s Business Development. Dalam pemaparannya, ia menyoroti pentingnya tiga isu krusial dalam industri maritim: dekarbonisasi, digitalisasi, dan transisi energi.

Ketiganya menjadi tantangan sekaligus peluang untuk membangun sistem maritim yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berbasis teknologi mutakhir.

Kolaborasi antara ITS dan DNV juga menjadi bagian dari kontribusi nyata ITS dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Fokusnya terletak pada tujuan ke-4 (pendidikan berkualitas) dan tujuan ke-17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).

Melalui sinergi ini, ITS menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif membangun masa depan maritim global, dengan membawa peran penting Indonesia dalam percaturan industri laut dunia.

“Serta menyongsong kontribusi yang lebih luas dari ITS dan alumninya di dunia maritim global,” pungkas Prof. Nurul.(**)

 

banner 400x130
banner 728x90