Kawasan Merpati Kapasari Dijaga Ketat: Tegas Tolak Judi, Dorong Ekonomi Warga Surabaya

oleh : -
Kawasan Merpati Kapasari Dijaga Ketat: Tegas Tolak Judi, Dorong Ekonomi Warga Surabaya
Pedagang merpati balap di kawasan Kapasari Surabaya sedang melatih merpatinya untuk uji kecepatan terbang.

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Kawasan Kapasari, Simokerto, Surabaya, dikenal luas sebagai pusat merpati balap terbaik di Jawa Timur. Namun di balik ketenaran itu, para pedagang dan penghobi merpati balap di sana menegaskan komitmen kuat: menolak keras praktik perjudian yang dapat merusak citra dan tujuan mulia komunitas mereka.

Ketua Paguyuban Pedagang Merpati Kapasari, Opik, menyatakan bahwa mereka telah berkomitmen menjaga lingkungan jual beli merpati dari penyalahgunaan, khususnya aktivitas perjudian. "Ini cara kita menjual merpati, dengan melakukan percobaan langsung dalam jarak jauh. Kegiatan ini pun berlangsung sejak tahun 90-an, kawasan ini sudah ada. Maka itu kita sangat melarang dengan tegas, jangan sampai ada oknum yang merusak atau memanfaatkan untuk bermain judi," tegasnya saat ditemui Minggu (8/6/2025) sore.

Ia menyebutkan, kawasan jual beli merpati balap di Kapasari bukan hanya wadah menyalurkan hobi, melainkan juga penggerak ekonomi masyarakat.

Menurut Opik, merpati bukan sekadar hewan peliharaan. Di Surabaya, ia telah menjadi bagian dari budaya kota. Bahkan, merpati balap berkualitas tinggi bisa dihargai puluhan hingga ratusan juta rupiah. “Kita sebar tulisan larangan judi juga di sini, tidak lain untuk mempersempit adanya dugaan permainan judi,” tambahnya.

Melatih merpati agar bisa terbang cepat menjadi aktivitas rutin para penghobi setiap sore. Dari sekadar latihan, mereka bisa mengetahui potensi kecepatan dan keturunan merpati. Bahkan, telur dari merpati jawara sudah jadi rebutan pembeli.

"Memang tidak ada bandrol resmi harga merpati balap, tergantung dari kualitas merpati balap tersebut," jelas Opik.

Kancil, seorang pelatih merpati dari paguyuban, mengungkap bahwa merawat merpati butuh ketelatenan dan perhatian khusus, mulai dari pola makan hingga pemberian jamu alami. Semua dilakukan demi menghasilkan merpati balap unggul.

"Ya harus telaten mas, gak sembarangan merawat. Jadi merpati biasa sama merpati andalan kita sendiri kan. Ketika ada peminat dan cocok harga baru kita tes terbang jarak jauh," ungkapnya.

Senada dengan Kancil, Arip, pedagang lain, juga menyatakan pentingnya perawatan merpati dengan serius agar layak dijual dengan harga tinggi. Di kawasan ini, tak hanya satu-dua bakupon (kandang merpati), melainkan belasan bekupon yang ditata rapi, masing-masing dengan pelatih profesional.

Aktivitas jual beli merpati balap turut memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi warga sekitar. Pemuda-pemuda lokal terlibat langsung dalam perawatan merpati, sementara ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan keramaian pengunjung untuk berjualan makanan dan minuman.

"Alhamdulillah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami bertambah dengan istri berjulan jajanan buatan sendiri di lokasi jual beli merpati," ujar Kamat, seorang tukang becak dari Donorejo.

Pihak PT KAI melalui Kepala Stasiun Depo Sidotopo Wetan, Aang, memberikan respons positif selama kegiatan di kawasan tersebut tidak mengganggu perjalanan kereta api. Ia hanya berpesan agar kebersihan dan ketertiban di sekitar rel tetap dijaga.

"Ya selama tidak menggangu perjalanan kereta kita tidak mempermasalahkan. Yang terpenting sama-sama saling menjaga lingkungan di sekitar rel. Kebersihannya juga harus dijaga, agar tidak membuang sampah di sekitar lokasi. Juga harus hati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Aang.

Saat ini, Paguyuban Pedagang Merpati Kapasari masih fokus pada proses pembibitan dan pelatihan merpati balap unggulan. Mereka belum mengadakan kompetisi resmi, karena ingin memperkuat kualitas populasi merpati yang bisa dijual kepada penghobi di seluruh Indonesia.

Dengan pengelolaan yang rapi dan komitmen menjaga dari praktik ilegal, kawasan ini diharapkan terus menjadi ikon merpati balap Surabaya dan motor penggerak ekonomi rakyat kecil. (R1F)

banner 400x130
banner 728x90