Bupati Setyo Wahono pimpin pengukuhan KEK dan pelatihan ekonomi kreatif massal

Bojonegoro Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Bupati Kukuhkan Komite Baru dan Gelar Pelatihan Massal

oleh : -
Bojonegoro Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Bupati Kukuhkan Komite Baru dan Gelar Pelatihan Massal

KABUPATEN BOJONEGORO (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)-Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melangkah tegas membangun ekosistem ekonomi kreatif yang tangguh dan berdaya saing melalui pengukuhan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Bojonegoro periode 2025–2028. Acara ini menjadi titik awal pelatihan besar-besaran bagi 160 peserta yang digelar di ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (13/10/2025).

Langkah strategis ini mengusung semangat mendukung program Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguatan ekonomi berkelanjutan. Bupati Setyo Wahono menegaskan, KEK harus berperan sebagai motor penggerak ekosistem kreatif yang inklusif dan inovatif, bukan sekadar organisasi formal.

“Bojonegoro harus berani adaptasi di era teknologi yang cepat berubah. Kita tidak hanya membangun kreativitas, tapi juga membentuk kemampuan berinovasi dan kepemimpinan yang mumpuni,” ujar Bupati Setyo dengan tegas.

KEK Bojonegoro sekaligus berfungsi sebagai ex officio Bojonegoro Creative Hub (BCH) — pusat inovasi dan kolaborasi para pelaku kreatif lokal. Kepemimpinan Mochammad Alfianto sebagai Ketua dan Dafit Kris Biantoro sebagai Wakil Ketua diharapkan mampu membawa gebrakan baru dalam memacu produktivitas dan sinergi.

Setelah pengukuhan, kegiatan berlanjut dengan bimbingan teknis (bimtek) yang berlangsung selama lima hari, 13–17 Oktober 2025. Sebanyak 160 peserta dari berbagai latar belakang mendapatkan pelatihan mendalam di bidang kriya, barista, packaging product, penulisan naskah, hingga pengembangan game.

Kepala Disbudpar Bojonegoro, Welly Fitrama, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tapi juga upaya menumbuhkan passion dan inovasi sesuai kebutuhan pasar. Setiap peserta didampingi mentor dan person in charge (PIC) untuk memastikan kompetensi mereka berkembang optimal.

“Ini kesempatan emas untuk mengasah kemampuan, menggali potensi budaya lokal, dan menciptakan produk kreatif yang punya nilai ekonomi tinggi,” kata Welly.

Dengan pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif, Pemkab Bojonegoro memfokuskan pada pemberdayaan SDM yang tangguh dan mampu membaca tren pasar. Welly optimis bahwa kehadiran KEK dan BCH akan menjadi katalisator lahirnya inovasi yang tidak hanya berdampak pada ekonomi, tapi juga memperkuat identitas budaya daerah.

“Kesuksesan ekonomi kreatif Bojonegoro bukan hanya tentang uang, tapi juga soal bagaimana kita bisa menginspirasi dan menggerakkan masyarakat untuk berdaya secara mandiri,” pungkasnya.

Pengukuhan KEK dan pelatihan ekonomi kreatif di Bojonegoro menjadi sinyal kuat bahwa daerah ini serius merevitalisasi sektor ekonomi yang selama ini kurang mendapat perhatian. Langkah ini tidak hanya mencetak pelaku kreatif yang siap bersaing, tetapi juga menjaga kearifan lokal agar tetap relevan di era modern.

(iwan)

banner 400x130
banner 728x90