Warga Tambak Asri Surabaya Menduga Ada Konspirasi serta Pemalsuan Dokumen, Uangnya Ratusan Juta Raib
BEDIL (Kabupaten Gresik) Merasa buku tabungan di palsu, serta catatan rekening koran dengan buku tabungan berbeda, Ferdiansyah (48) warga Tambak Asri, Surabaya datangi Bank Syariah Indonesia (BSI) Dr Sutomo, Kecamatan Gresik, Jumat (28/10/2022).
Kedatangan Ferdiansyah dan kuasa hukumnya Dodik Firmansyah, S.H guna menanyakan sekaligus konfirmasi langsung atas hilangnya uang hasil jual beli rumah agunan dari rekeningnya di BSI.
Ferdiansyah mengatakan, dugaan pembobolan uang tabungan nasabah BSI itu berawal dari pengajuan pinjaman ke BRI Syariah yang kemudian menjadi BSI pada 2014. Pengajuan pinjaman itu menggunakan dokumen agunan rumahnya di Perumahan, Dusun Srembi, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Sejak pengajuan itu, saya dipilihkan bank dan notaris oleh pihak pengembang. Kemudian cair dana pinjaman sebesar Rp 612 juta. Anehnya, setelah saya periksa uang tersebut tidak masuk ke rekening saya. Diduga uang malah masuk ke rekening pengembang. Saya memakai jaminan akta jual beli dan surat hak guna bangunan (SHGB). Sebab saya membeli rumah inhouse selama satu tahun, kata Ferdiansyah.
Masih Ferdiansyah, dari beberapa bulan mengangsur, baru buku tabungan baru diberikan pihak bank. Namun setelah terjadi penunggakan pembayaran pinjaman di BSI, tiba-tiba rumah di Dusun Srembi, Desa Kembangan seluas 16 X 18 meter itu sudah dilelang dan dibeli orang lain. Anehnya, uang sisa lelang itu tidak masuk ke rekening saya pribadi. Sampai sekarang saya tidak menikmati uang tersebut, kata Ferdiansyah.
Sementara Dodik Firmansyah menjelaskan, pihaknya akan melaporkan kejadian ini, ke pihak OJK maupun pada Petugas Fungsi Anti Fraud yang dibentuk berdasarkan POJK No.39/POJK.03/2019 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum dan penegak hukum.
Kami masih menunggu itikad baik dari manajemen BSI untuk menjelaskan dan mengganti rugi akibat dugaan keteledoran manajemen BSI, kata Dodik.
Tetapi manajemen BSI di Jl. Dr Sutomo, Gresik terkesan enggan menemui Ferdiansyah dan kuasa hukumnya Dodik Firmansyah, S.H. Bahkan satpam BSI buru-buru menutup pintu utama dengan alasan sedang istirahat untuk melakukan shalat jumat. Sementara pelayanannya tutup dulu pak. Pegawainya istirahat untuk shalat jumat, kata satpam yang enggan menyebutkan namanya.
Padahal saat itu, Ferdiansyah dan kuasa hukumnya Dodik Firmansyah, S.H mengatakan, belum masuk waktu untuk istirahat dan melaksanakan shalat jumat. Pada saat dilihat dari pintu utama didalam ruangan terihat para pegawai dari Bank BSI masih beraktivitas seperti biasa dan terlihat masih banyak nasabah yang masih melakukan antrian pelayanan. (red)