Klarifikasi Kepala MAN 1 Lamongan Terkait Dugaan Pungli: “Tidak Ada Transfer ke Rekening Pribadi”
KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan.com) – Isu dugaan pungutan liar (pungli) yang menyeret Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan mendapat perhatian publik. Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, menegaskan bahwa tidak ada pembayaran biaya pendidikan yang masuk ke rekening pribadi, melainkan langsung ke rekening lembaga.
Dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025), Nur Endah meluruskan informasi yang beredar di masyarakat. Ia menyebut seluruh pembiayaan pendidikan di MAN 1 Lamongan telah melalui kesepakatan bersama wali murid dan komite madrasah.
“Orang tua bisa memilih skema pembayaran secara bulanan maupun tahunan. Bahkan, bagi siswa dari keluarga tidak mampu, tersedia opsi pengajuan keringanan atau pembebasan biaya pendidikan,” tegasnya.
Biaya Pendidikan di MAN 1 Lamongan
Menurut data yang disampaikan, biaya pendidikan di MAN 1 Lamongan terdiri dari:
- Sumbangan pembangunan sebesar Rp3 juta–Rp3,5 juta (bukan Rp4,5 juta seperti isu yang berkembang).
- Sumbangan biaya operasional pendidikan Rp250 ribu per bulan.
- Sumbangan kegiatan ekstrakurikuler Rp1 juta per tahun.
Nur Endah memastikan, angka-angka tersebut sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKJM), serta tetap memberi ruang untuk siswa kurang mampu agar terbebas dari kewajiban pembayaran melalui mekanisme resmi.
Himbauan untuk Wali Murid
Kepala MAN 1 Lamongan juga meminta wali murid untuk menyimpan bukti transfer pembayaran dengan baik dan menyerahkannya kepada pihak sekolah sebagai arsip resmi.
“Bagi orang tua yang belum memahami prosedur pengajuan keringanan atau pembebasan biaya, jangan sungkan menemui Wakil Kepala Sekolah maupun langsung ke saya. Kami terbuka dan siap membantu,” ujar Nur Endah.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang tua dan wali murid yang selama ini mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar di MAN 1 Lamongan. (edi)
