Perempuan Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Surabaya, Identitas Masih Misterius

oleh : -
Perempuan Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Surabaya, Identitas Masih Misterius
Petugas mengevakuasi jenazah korban kecelakaan kereta api di perlintasan Asem Jajar Surabaya

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) - Kota Pahlawan kembali diguncang tragedi. Seorang perempuan lanjut usia tanpa identitas tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api di perlintasan rel Jalan Asem Jajar No.22, Surabaya, pada Minggu malam (23/06/2025) sekitar pukul 20.10 WIB.

Kejadian memilukan ini menambah daftar panjang korban di perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi palang pintu maupun sistem pengaman otomatis.

Command Center 112 Surabaya menerima laporan dari warga yang menyaksikan peristiwa nahas tersebut. Tak lama berselang, tim gabungan dari Dinas Sosial Kota Surabaya (Dinsos Surabaya), EBPBD, dan unsur aparat keamanan tiba di lokasi untuk melakukan penanganan.

"Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di tempat kejadian. Mengingat belum diketahui identitasnya, proses evakuasi kami lakukan secara hati-hati dan penuh penghormatan," ungkap petugas lapangan yang terlibat dalam evakuasi.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi serta penanganan medis lanjutan.

Pihak Kepolisian masih terus mendalami penyebab kecelakaan tragis ini. Dugaan awal menyebut korban berjalan melintasi rel tanpa menyadari ada kereta api yang sedang melaju. Namun, penyelidikan mendalam masih terus dilakukan.

"Semua kemungkinan masih terbuka. Kami akan periksa saksi mata, CCTV, serta menunggu hasil identifikasi dari rumah sakit," ujar salah satu penyidik di lokasi kejadian.

Kecelakaan ini kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat saat melintas di perlintasan kereta api, terlebih di lokasi-lokasi yang belum dilengkapi palang pintu.

Pihak Dinas Sosial Surabaya dan rumah sakit yang menangani jenazah korban kini menghimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga perempuan lanjut usia untuk segera melapor.

"Jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, terutama perempuan berusia sekitar 60 tahun, segera hubungi kami atau datang langsung ke rumah sakit," terang perwakilan Dinsos. (R1F)

 

banner 400x130
banner 728x90