Orang tua korban ungkap kondisi psikis Sena usai ditinggal Vinna
Sidang KDRT Selebgram Vinna Natalia di Surabaya, Orang Tua Korban Beberkan Perubahan Sikap Sena
SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)-Sidang lanjutan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan terdakwa Vinna Natalia, selebgram asal Sidoarjo, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (15/10/2025). Agenda sidang kali ini mendengarkan keterangan dua saksi, yakni orang tua korban, Sena Sanjaya, suami Vinna.
- BACA: Sidang Selebgram Vinna Natalia di PN Surabaya: Fakta Rp2 Miliar, Rumah Rp5 Miliar dan Gugatan Cerai yang Menghebohkan
- BACA: PN Surabaya Tolak Eksepsi Selebgram Vinna Natalia, Sidang Kasus Dugaan KDRT Masuk Pokok Perkara
Kedua saksi diperiksa secara bergantian setelah tim kuasa hukum Vinna menolak pemeriksaan bersamaan. Saksi pertama, Didik Tananta Kusuma, ayah Sena, mengungkap bahwa sejak Vinna pergi meninggalkan rumah, kondisi mental anaknya berubah drastis.
“Sejak Vinna pergi, Sena tampak tidak fokus dan sering frustasi. Kadang tengah malam duduk di balkon sendirian, menjerit dan memukul meja,” ungkap Didik yang berusia 70 tahun di hadapan majelis hakim.
Menurut Didik, perubahan paling terlihat saat Vinna melayangkan gugatan cerai kedua, meski sebelumnya sudah ada perjanjian perdamaian dengan kompensasi Rp2 miliar yang telah diberikan oleh Sena.
“Saya bilang jangan menyalahkan diri sendiri, cari jalan agar istrimu mau pulang. Saya ingin melihat cucu-cucu saya tumbuh bersama kedua orang tuanya,” ucap Didik dengan nada haru.
Terkait keseharian Vinna sebelum rumah tangganya bermasalah, Didik menyebut menantunya itu sering pergi dari pagi hingga malam dengan alasan bermain basket. “Hobinya basket, tiap malam keluar. Saya bantu mengasuh anak-anaknya karena tinggal satu rumah. Kalau pagi kadang antar anak sekolah, tapi jarang masak,” jelasnya.
Pernyataan itu sempat membuat suasana ruang sidang memanas. Vinna yang diberikan kesempatan menanggapi mengaku tetap melibatkan anak dan suami saat beraktivitas. “Papi mungkin lupa. Saya sering ajak anak dan suami saat basket, dan saya juga yang masak,” ujar Vinna.
Namun Didik kembali menimpali, “Masak sebulan paling dua-tiga kali,” ucapnya, yang memancing tawa pengunjung sidang.
Selain itu, Didik menilai Vinna termasuk sosok yang sering membantah ucapan suaminya.
“Kalau sama saya masih sopan, tapi kalau sama suaminya, Sena ngomong tiga kata, dia balas sepuluh kata,” tuturnya.
Saksi kedua, Lanny Wilyana, ibu Sena, turut meneteskan air mata saat memberikan kesaksian. Ia mengaku mengetahui adanya perdamaian di Polrestabes Surabaya, termasuk permintaan uang Rp2 miliar dari Vinna. “Itu uang perusahaan. Saya dengar juga Vinna sempat minta Rp 20 miliar,” ujar Lanny.
Menurutnya, Sena bukan tipe pria yang membuka aib rumah tangga, namun sempat bercerita dalam kondisi bingung. “Anak saya malah sering menutupi. Tapi pernah bilang, ‘Mi, Vinna minta Rp20 miliar.’ Saya lihat dia benar-benar kebingungan,” tambahnya.
Di akhir sidang, Lanny tak kuasa menahan tangis saat bercerita tentang cucunya. “Anak bungsu sering bilang ingin kembali ke masa lalu, saat papi-maminya masih bersama. Kami hanya ingin masa depan cucu-cucu kami terjaga. Hanya orang gila yang mau cerai,” ucapnya terisak.
Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi tambahan dan tanggapan dari pihak terdakwa. (***)