Pengajian Maulid Nabi di Sawahan Surabaya, Pemuda Pancasila dan Banser Jaga Kekompakan Umat
SURABAYA (Beritameadilan.com, Jawa Timur) – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Majelis Taklim Masjid Al Ikhlas Tengger, Kedung Anyar IX, Surabaya, menggelar Pengajian Umum dan Peringatan Maulid Rasulullah SAW. Kegiatan keagamaan ini berlangsung khidmat di Jalan Bromo, Kelurahan Sawahan, dan menghadirkan ribuan jamaah dari berbagai kalangan masyarakat.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah ulama dan tokoh agama terkemuka di Kota Surabaya, di antaranya KH. Muchid Murtadho selaku Ketua MUI Kota Surabaya, Habib Faruq Al Khaf dari Ampel Surabaya, serta KH. Imam Syafi’i, Pengasuh Pondok Pesantren Syifaul Qulub Benowo Surabaya. Kehadiran para tokoh agama ini semakin menambah kekhusyukan dan makna spiritual acara tersebut.
Pengajian yang digelar di kawasan padat penduduk itu berlangsung penuh kehangatan, dengan lantunan shalawat dan tausiah yang mengajak masyarakat untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
Tak hanya menjadi kegiatan keagamaan, acara ini juga menjadi momentum penting dalam mempererat sinergi antarorganisasi masyarakat. Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Sawahan tampil sebagai penggerak utama kegiatan, bekerja sama dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) serta Bhabinkamtibmas Polsek Sawahan.
Kolaborasi lintas elemen ini menjadi contoh nyata semangat gotong royong dalam menjaga kerukunan dan keamanan lingkungan.
Ketua PAC Sawahan Mahfud menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi ajang memperkuat ukhuwah islamiyah dan membangun semangat persatuan antarwarga. “Kita ingin meneladani Rasulullah bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial menebarkan kasih sayang dan menjaga kebersamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Polsek Sawahan mengapresiasi peran aktif Pemuda Pancasila dan Banser yang berpartisipasi menjaga ketertiban selama acara berlangsung. “Ini bukti bahwa sinergitas antara masyarakat, ormas, dan aparat bisa berjalan baik dalam menjaga keamanan wilayah,” ujarnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan pembacaan shalawat nabi, menandai berakhirnya kegiatan yang sarat nilai kebersamaan dan spiritualitas tersebut.(**)